Skip to main content

onetime

Beraktivitas dalam situasi mewabahnya penyakit

“Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, dahulu, tha’un adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Maka tiada seorang pun yang tertimpa tha’un, kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-Nya seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan menimpanya selain telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,” (HR. Bukhari, Nasa’i dan Ahmad).

Dalam situasi mewabahnya suatu penyakit menular, maka berbagai kegiatan rutin yang biasa dilakkan akan terganggu, karena memiliki risiko besar terjadinya penularan. Oleh sebab itu perlu adanya strategi dan cara-cara yang tepat untuk meminimalisir terjadinya penularan, jika memang mengharuskan untuk beraktivitas diluar rumah atau lingkungan aman. Beberapa strategi dan cara dapat dilakukan yaitu :

Pertama lindungi diri, pada situasi normal, umumnya setiap orang melakukan aktivitas merasa dirinya dalam kondisi sehat. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang beraktivitas berada pada kondisi yang sehat. Apalagi pada saat menyebarnya wabah penyakit, tidak ada jaminan mitra kerja atau orang yang kita jumpai terbebas dari penyakit tersebut. Melindungi diri dari penyebaran COVID-19, juga merupakan bagian memutus mata rantai penyebaran wabah penyakit menular.

Langka-langkah yang dapat dilakukan diri sendiri dalam rangka mengantisipasi: a. Memastikan diri dalam kondisi sehat; b. Bersihkan peralatan yang basa dan akan digunakan; c. Hindari kontak langsung dengan berbagai hewan (hewan ternak atau hewan liar); d. Jaga jarak fisik saat berinteraksi; e. Manfaatkan perkembanagn teknologi dan media untuk bertransaksi secara non-tunai; f. Cuci tangan dan bersihkan badan saat tiba dirumah; dan g. Hubungi dokter atau tenaga medis bila memiliki gejala tertular penyakit.

Kedua, lindungi Orang Lain dari diri kita atau orang lainnya, karena kita tidak pernah tahu apakah diri kita atau orang disekitar kita telah terpapar penyakit tersebut atau tidak, terlebih tidak adanya gejala yang menunjukan bahwa diri kita atau orang yang berinteraksi dengan kita telah terpapar atau tidak. Hal ini dikarenakan daya tahan (imun) tubuh pada masingmasing orang berbeda. Oleh karena itu, setiap orang diharapkan memiliki kesadaran dan dapat berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan wabah penyakit menular.

Beberapa langkah yang dapat dilakkan dalam rangka melindungi orang lain dari terpapar penyakit menular, baik dari kita maupun orang lainnya. a. Gunakan masker saat keluar rumah; b. Akomodir dengan membantu untuk tetap dapat tinggal di lingkungan aman atau rumah; c. Sediakan media cuci tangan dimanapun berada; dan d. Menyampaikan maklumat dan edukasi kepada siapapun untuk membantu pencegahan dan memutus rantai penyebaran penyakit menular tersebut.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa, Anas bin Malik menceritakan seorang laki-laki yang berkata, "Ya Rasulullah SAW, apakah aku harus mengikat untaku dan bertawakal pada Allah SWT atau melepaskannya dan bertawakal pada Allah SWT?" Rasulullah SAW berkata, "Ikat untamu dan bertawakal pada Allah SWT." (HR At-Tirmidzi).

Namun demikian, jika tidak ada keperluan yang mendesak dan darurat, alangkah lebih baiknya kita menghindar dari situasi yang memungkinkan terjadinya penularan dan menularkan.

"Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari)Terakhir setelah beriktiar sekuat tenaga, maka barulah kita berdo’a dan berserah diri kepada Allah SWT. Semoga wabah penyakit yang Allah kirimkan tetap menjadi rahmat bagi kita semua. Aamiin.


Salam sehat




Comments

Popular posts from this blog

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.   Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).   Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya....

Layakkah aku yang merima pesan seanggun ini

Bismillahirohmanirohim Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a... Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya. Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya. Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a.....

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang...