Skip to main content

onetime

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi


Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).

 

Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.

 

Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang dalam mengatur ambang stressnya. Misalnya antara orang yang baru pertama kali melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi penerbangan dengan orang yang sudah beberapa kali melakukannya, pasti memiliki kesan kecemasan yang berbeda. Atau antara sesama orang-orang yang hendak melakukan perjalanan menuju suatu kota, namun yang satu menggunakan pesawat dan yang lainnya menggunakan mobil, tentu akan berbeda tekanan yang dihadapinya masing-masing, sesuai dengan kondisi yang dipahaminya masing-masing. Maka hal utama yang perlu kita lakukan dalam mengarungi kehidupan, mau tidak mau maka kita harus meningkatkan menejemen kita dalam menghadapi tekanan.

 

Rasa optimis perlu dibangun

 

Betapa banyak masyarakat yang kita lihat dari sisi ekonomi, pendidikan dan pergaulan jauh dari kata cukup (bila kita ukur dengan mengkapitalisasinya hanya dengan nilai harta kekayaan), tetapi mampu melewati hidup dengan penuh keceriaan dan kebahagaan. Sebaliknya, mereka yang pendidikannya tinggi, income-nya jauh diatas penghasilan yang didapat dari kebanyakan orang yang setiap harinya berpanasan dijalan untuk mengais rejekinya, dan bahkan pergaulannya hingga belahan dunia lainnya, tetapi dalam hidup tidak pernah merasakan ketenangan dan cenderung bertubi-tubi menghadapi tekanan.

 

Dalam satu riwayat pernah diceritakan, bahwa pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz, pemerintah kebingungan untuk menyalurkan zakat. Alih-alih antri dan bersedia menerima zakat, masyarakat pada masa itu tetap mengeluarkan kewajibannya membayar zakat. Lantas apa yang menyebabkannya ? karena masyarakat menolak untuk menerima zakat, sekalipun mereka masuk dalam kategori yang berhak menerimanya. Yang ingin disampaikan adalah, masyarakat termasuk individu-individunya paa saat itu bukannya tidak tahu mereka berhak menerima zakat atau tidak mengalami tekanan hidup dan tidak membutuhkan apa yang diberikan dari zakat. Tetapi mereka lebih suka memperolehnya dari hasil usaha yang telah mereka lakukan, bukan berasal dari apa yang mereka terima tanpa berusaha.

 

Oleh karena itu mari kita bersama meningkatkan daya tahan kita, ambang stress kita, menjemen stress kita untuk menghadapi setiap tekanan-tekanan yang kita jumpai. Pendidikan dan pelatihan tidak melulu harus melalui jalur formal. Luangkan waktu, lalu datangi masjid, balai desa atau forum lainnya yang memberikan pendidikan dan pelatihan yang ada dilingkungan sekitar kita. Sehingga pengetahuan dan informasi yang kita peroleh menambah pengetahuan, keterampilan dan kecakapan hidup kita untuk mewarnai pengalaman-pengalaman hidup yang sudah dilalui. Mungkin saja banyak pengalaman hidup yang kita lalui, namun karena masih belum tahu bagaimana mewarnainya dengan warna yang sesuai, sehingga nampak muram dan kusam. Berpikir positif, berbicara, bertindak dan diam hanya karena Allah Swt., insya Allah setiap tantangan dan tekanan yang dihadapi dapat dilewati dengan penuh kesyukuran dan keikhlasan. Ada jalan !

 

Salam Bahagia

 


Comments

  1. Thank you for sharing useful information with us. please keep sharing like this. And if you are searching a unique and Top University in India, Colleges discovery platform, which connects students or working professionals with Universities/colleges, at the same time offering information about colleges, courses, entrance exam details, admission notifications, scholarships, and all related topics. Please visit below links:



    BCA Career & Future Opportunities

    Top MBA Colleges in India

    Top 10 BBA Colleges in India

    Advantages of Pursuing BBA

    Career Opportunities and Jobs after BBA

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.   Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).   Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya....

Layakkah aku yang merima pesan seanggun ini

Bismillahirohmanirohim Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a... Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya. Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya. Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a.....