Skip to main content

onetime

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.

 

Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).

 

Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya.

 

Kembali ke Imperium Romawi, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Imperium Romawi sudah lebih dulu ada dari pada islam itu sendiri. Bahkan kita juga mengenal istilah Kerajaan Romawi Barat dan Kerajaan Romawi Timur. Kerajaan Romawi Barat adalah Imperium Romawi yang berpusat di Roma dengan mengusung gereja Katholik Roma. Sedangkan Kerajaan Romawi Timur merupakan Imperium Romawi yang mengusung gereja Kristen Orthodox Timur dan lebih sering disebut Byzantium, karena berpusat di kota Byzantine yang kemudian oleh Konstantine diganti menjadi Konstantinopel, lalu menjadi Islambul setelah ditaklukan Muhammad Al Fatih, dan kini mengenalnya sebagai kota Istanbul setelah Kemal At Taturk menyatakan Turki sebagai negara republik.


Baca juga : Berita-berita Setelah Keruntuhan (News After the collapse)

 

Pada situasi perang mu’tah itulah Rasulullah Saw., penah menjawab pertanyaan sahabat ra., yang menanyakan manakah yang akan ditaklukan lebih dahulu Roma atau Konstantnopel ?, beliau Saw., menjawab bahwa Kotanya Heraklius (Konstantinopel) akan dibuka lebih dahulu. Jadi interaksi islam dengan bangsa eropa sudah terjadi, pada situasi ini. Baik sebagai akibat atau sebab didalamnya.

 

Islam Masuk Eropa Melalui Pintu Barat

 

Islam pun memasuki eropa melalui gerbang Kerajaan Romawi Barat. Pada masa kekhalifahan Ummayah, pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad memasuki Andalusia (sekarang Spanyol) melalui daerah maghribi (baca : Maroko). Sehingga akhirnya Andalusia menjadi wilayah islam (provinsi dari Kekhalifahan Umayyah) pada  711 M. Sebelum kemudian pada 1487 M dikalahkan oleh tentara salib dalam babak lanjutan Perang Salib. Hingga berujung pada pembantaian masal kaum muslimin di andalusia pada 1 April 1487 M, setelah kaum muslim ditipu dengan tawaran dapat keluar dari sembunyian dengan aman untuk keluar dari wilayah Andalusia, yang kemudian mereka  rayakan sebagai the April Fool's Day (baca : April Mop).

 

Atas kejadian tersebut, masih ada orang-orang islam dari Andalusia yang melarikan diri. Mereka kembali ke wilayah islam maupun masuk lebih dalam ke eropa dengan bersembunyi ataupun menyembunyikan identitasnya. Dari sinilah islam memulai kembali perkembangannya di eropa meskipun secara perlahan.

 

Islam Masuk Eropa Melalui Pintu Timur

 

Janji Allah terbukti setelah 7 abad berselang setelah disampaikan Rasulullah Saw., melalui jawaban kepada Sahabat ra., pada perang Mu’tah. Meskipun aliansi tentara salib sudah terbentuk sejak awal abad ke 9 M, ketika Paus di Roma menerima dan menyetujui permintaan Raja Byzantium dari Konstantinopel untuk menghadapi ancaman bangsa Turk. Namun akhirnya Konstantinopel pada tahun 1453 M ditaklukan oleh Muhammad Al Fatih. Takluknya Konstantinopel menjadi pintu gerbang strategis masuknya islam ke eropa melalui wilayah timur.

 

Setelah kekhalifahan Utsmani menaklukan konstantinopel, islam (dengan perangkat aturan dan hukumnya) pun mulai berinteraksi secara langsung sampai ke wilayah eropa tengah (Austria). Namun karena gagal memasuki Wina (ibukota Austria) akibat serangan aliansi Eropa pimpinan Raja Polandia dan adanya masalah internal, maka pada 1683 M ditarik mundurlah pasukan Utsmaniyyah dan dihentikan ekspedisi Islam di tanah eropa oleh utsmani.

 

Sejak dihentikannya ekspedisi tersebut, bangsa eropa menyebut kekhilafahan utsmani sebagai raksasa tidur (baca : tidak lagi melakukan manuver militer). Walaupun sudah tidak melakukan ekspedisi militer lagi, tetapi  eksistensi politik utsmani masih menjadi perhatian bangsa eropa. Namun akibat dari kegagalan Utsmaniyyah di Wina, banyak pasukan utsmani yang ditawan dan dikirim ke Jerman. Dan hal itu pula yang mungkin menjadi rencana Allah untuk mengakrabkan islam di eropa, khususnya Jerman.

 

Islam Masuk Eropa Melalui Pintu Langit

 

Selepas perang dunia kedua berakhir dan bermunculannya negara bangsa (nation state), banyak imigran muslim yang datang di beberapa negara di  Jerman, Prancis dan Belgia. Masuk warga muslim ke wilayah Eropa umumnya untuk mencari kehidupan baru dan sebagai pengungsi karena konflik di negara asalnya. Dapat masuknya mereka ke eropa hal ini dimungkinan karena adanya komunitas muslim, terutama komunitas muslim yang telah lebih dahulu ada sejak penaklukan utsmani yang cukup besar dan mampu mempengaruhi kebijakan eropa.

 

Sentimen-sentimen terorisme, anti islam dan lainnya yang banyak ditudingkan alih-alih dipercaya, masyarakat modern lebih tertarik mencari tahu mengenai islam  dan ajarannya dengan mulai membaca al qur’an (dengan terjemahan) dan berbagai referensi yang ada. Sehingga islam semakin akrab dengan masyarakat barat (baca : eropa dan amerika). Disamping itu, berdasarkan hasil penelitian sejak tahun 2010, populasi muslim di eropa bertumbuh 1% atau sekitar 6 juta orang setiap tahunnya. Pada tahun 2050, diperkirakan jumlah muslim di eropa mencapai 60juta orang. Bertambahnya jumlah muslim di eropa dipengaruhi oleh perilaku muslim eropa pada umumnya membangun keluarga pada usia yang lebih muda (30 tahun) dan mempunyai lebih banyak anak sedangkan umumnya penduduk eropa pada usia 40 tahun dari umumnya hanya memiliki satu anak.

 

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) membuat makar (tipu daya/rencana jahat) terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat makar dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (TQS. Al-Anfaal : 30)

 


Comments

Popular posts from this blog

Layakkah aku yang merima pesan seanggun ini

Bismillahirohmanirohim Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a... Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya. Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya. Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a.....

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang...