Skip to main content

onetime

Belajar : Bukan Untuk Lulus Penilaian, Kaya Lalu Tenar

Intro :

Cheng Deshu kali ini yang berbicara, "Kau benar-benar hanya berbicara besar saja, tuan, Tetapi kata itu tidak memberikan bukti dari keterpelajaranmu. Aku berpikir bahwa pelajar yang asli pasti akan tertawa mendengarkan kata-katamu."


Zhuge Liang menjawab, "Ada yang disebut pelajar mulia, setia dan patriotik. Dia sangat menjaga kelakuannya dan membenci kepura-puraan. Yang menjadi perhatian pelajar seperti itu dalam bertindak adalah kesadaran dan rasa tanggung jawab sepenuh hati, serta membiarkan masa depannya diisi dengan reputasi yang baik. Ada pelajar yang biasa-biasa saja, seorang kutu buku, tidak lebih. Setiap hari hanya berteman dengan pena dan bukunya saja, dimasa mudanya dia menyusun ode (satra atau syair) dan di masa tuanya berusaha mengerti isi kitab (buku-buku) klasik sepenuhnya. Ribuan kata telah dituliskan dari penanya, tetapi tidak ada suatu ide yang gemilang dipikirannya. Dia mungkin, seperti pelajar (baca : pemikir/filsuf) Yang Xiong (53 SM–18 M), yang memasyurkan masanya dengan tulisan akan tetapi berhenti untuk melayani tiran seperti Wang Mang (pejabat pada zaman dinasti Han). Aku tidak heran Yang Xiong meloncat dari jendela. Itu adalah jalan dari pelajar biasa-biasa saja. Walaupun dia membuat ratusan ode, tetapi apa gunanya itu bagi dia ?"


Cheng Deshu pun tidak menjawab.


0r4n94n3h  teringat, ada pepatah bijak mengatakan, “belajarlah sampai ke negeri China”. Jika menili  sejarah dan peradaban, kira tidak lah salah pepatah bijak tersebut. China mungkin pada saat pepatah itu terucap tengah menjadi salah satu peradaban maju di dunia, disamping Romawi dan Persia.


Baca juga : Pelajarilah Sejarah Islam dan Umat Islam


Pernah juga diceritakan dalam suatu riwayat bahwa Rasulullah saw suatu ketika meminta beberapa sahabat untuk berdakwah ke wilayah china. Disamping berdakwah, mereka juga diminta beliau saw. Untuk belajar beberapa hal, salah satunya adalah membuat media penulisan (kertas) yang baik, bahkan sekembalinya mereka ra., ke jazirah arab dan mengajarkan para sahabat lainnya membuat kertas, mereka juga meguasai beberapa bahasa, karena dalam perjalanan mereka berinteraksi dengan suku dan bangsa yang beragam.


Reff:


0r4n94n3h hanya ingin mengingatkan kepada generasi emas, bahwa kalian dalam belajar bukan hanya dituntut untuk lulus dalam penilaian dan ketenaran semata. Lalu setelahnya berjaya karena diukur hanya sebatas materi dan ketenaran yang diperoleh, tetapi kehilangan jati diri dan identitas sebagai mahluk yang bermartabat dan memiliki kehormatan. Mari saling mengingatkan, bahwa sebenarnya kita harus lulus dalam menyikapi segala macam tantangan kehidupan, sehingga kemuliaannya akan dipuji langit dan bumi diantara mahluk lainnya.


Salam belajar

 

Comments

Popular posts from this blog

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.   Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).   Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya....

Layakkah aku yang merima pesan seanggun ini

Bismillahirohmanirohim Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a... Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya. Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya. Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a.....

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang...