Skip to main content

onetime

Pelajarilah Sejarah Islam dan Umat Islam


Indonesia adalah salah satu negeri muslim dengan penduduk terbesar di dunia. Dalam catatan sejarah yang otentik, islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 masehi dan berkembang pesat – dengan ditandai munculnya kesultanan islam – pada abad ke-13 Masehi. Masuknya Islam ke Indonesia tentunya tidak terlepas dari peran para ulama – diantaranya adalah yang disebut dengan walisongo – yang umumnya berasal dari Timur-Tengah. Bahkan disinyalir, sebagian dari mereka adalah utusan yang dikirim oleh Daulah khilafah (Pemerintahan Negara) Islam pada saat itu, sebagaimana pengiriman walisongo oleh Khilafah Utsmaniyah. 

Selain itu, munculnya banyak Kesultanan Islam setelah berhasil meruntuhkan dominasi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara,  dan tentu saja hal tersebut menarik untuk dikaji lebih jauh. Di antaranya, bagaimana Islam secara langsung mempengaruhi sistem politik, ekonomi, budaya, sosial, pemerintahan dan lainnya, yang ada pada waktu itu. Istilah kesultanan pun bukan semata-mata istilah yang tanpa makna. Di samping mencerminkan istilah yang islami (dari istilah fikh : Sulthan), ia berkonotasi politis. Dengan kata lain, kesultanan-kesultanan yang ada pada waktu itu, memang merupakan institusi politik dan pemerintahan yang islami. Jika memang benar Islam telah mempengaruhi kesultanan-kesultanan yang ada di Indonesia, tentu ada kemungkinan masyarakat pun pernah mengalami penerapan syariat (hukum-hukum) islam secara legal-formal disetiap aspek kehidupannya.

Sayangnya generasi sekarang (kita-kita ini nih...!) belum pernah menyaksikan kehidupan islam yang diterapkan dalam sebuah Institusi pemerintahan, sebagaimana kehidupan pada masa rasulullah saw., khulafaur rasyiddin, para khalifah setelahnya, ataupun kesultanan Islam. Kita hanya dapat menyaksikan sisa-sisa kehidupan tersebut dengan secuil sisa-sisa benda, budaya dan norma kehidupan dari peninggalan kehidupan islam tersebut.

Sekarang, belum ada lagi generasi muslim yang mampu membangkitkan dan menata kembali puing-puing sajarah kehidupan umat Islam. Sebaliknya, kenistaan umat islam terjadi dimana-mana. Semua berawal dari ketidakpaduannya antara umat islam dengan Islam sebagai pedoman kehidupan dan sebagai pedoman spiritualnya. Tapi sampai kapan? Wallahu’alam.

Ayo Bangkit !!
Satu hal yang mesti adalah umat islam harus bangkit dari keterlenaan untuk kembali membangun peradaban dan kehidupan Islam sebagaimana pernah dialami oleh umat islam terdahulu. Salah satu upaya tersebut adalah dengan banyak mempelajari dan merenungi sejarah umat islam. Mulai dari masa Rasulullah saw., masa Khulafaur Rasyiddin, Umayyah, Abbasiyyah, Utsmaniyyah, hingga kehidupan kesultanan Islam yang ada diberbagai belahan dunia lainnya, termasuk Indonesia.

Akhirnya, semoga sedikit bangetnya tulisan ini dapat menggugah kita untuk mempelajari sejarah islam dan umat islam pada masa lalu sehingga dapat menjembatani ke-missing link-an kita selama ini. Seperti dikatakan sebuah pepatah :

“Pelajarilah sejarah !
karena suatu kaum yang melupakan sejarahnya,
Adalah seperti anak pungut yang tidak mengetahui nasabnya.
Atau seperti orang yang hilang ingatan,
Sehingga tidak ingat masa lalunya.”

Comments

Popular posts from this blog

Islamisasi Eropa : Perkembangan Luar Biasa Tanpa Terpaksa

Interaksi antara islam dengan bangsa-bangsa di eropa sepertinya telah terjadi sejak dari awal islam ‘diresmikan’ oleh Allah melalui Al Qur’an yang diwahyukan kepada Muhammad Saw (571 M – 632 M). Meskipun pada saat itu, banyak penolakan dan penentangan atas ilmu, ide, aturan, hukum, maupun segenap tata kelola kehidupan (wahyu) yang disampaikan oleh Muhammad Saw., baik itu dari kaumnya sendiri (Quraisy), pemuka agama dan kepercayaan lain, para pembesar dan juragan (sekarang : pejabat dan pengusaha konglomerasi), maupun dari pihak luar termasuk suku bangsa, kaum dan kerajaan-kerajaan yang berkuasa.   Mengenai interaksi islam dengan eropa, Mari kita mulai lihat siroh tentang perang Mu'tah (629 M). Disana  adalah perang pertama antara Islam dengan Imperium Romawi, catat Imperium Romawi. Perang ini terjadi di sebuah daerah di dekat Palestina (abaikan peta Palestina yang ada sekarang).   Untuk mengetahui detail prang mu’tah, silakan pelajari siroh nabawiyah ya....

Layakkah aku yang merima pesan seanggun ini

Bismillahirohmanirohim Di mesjid itu, dia bertemu dengan seseorang. Seseorang yg dia sembunyikan dalam hatinya. Dia berharap suatu saat di waktu yang tepat dengan izin Allah, seseorang itu bisa mengimami sholat dan kehidupannya... Dia simpan semuanya dalam sebuah harapan dan do'a... Hingga waktu berjalan, dia tidak pernah lelah berdo'a dan berharap semoga Allah mempertemukan dia dengan imam dalam hidupnya. Terkadang... putus asa menghampirinya, dia pun ingin lari dari harapan. Tapi, do'a itu membangunkannya kembali. Dia berdo'a" Ya Robbana, ku serahkan hidup dan matiku padaMu. Aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan. Ya Robbana, jika dia adalah orang yang akan menjadi imamku, maka berilah kesabaran kepadaku dalam menantinya, namun jika bukan dia orangnya, maka ikhlaskan hatiku." Dia berdiri menanti melalui sholat, dan do'a. Dia tau, dia tidak bisa memaksa Allah yang telah menetapkan takdir hambanya. Namun, dia tetap bertawakal dan berdo'a.....

Tingkatkan Manejemen Strees : Hidup menantang, Optimis, Hadapi

Hidup ini penuh dengan tekanan atau stressor. Tidak semua yang kita inginkan  sesuai dengan kenyataan yang ada. Banyak orang yang mampu menghadapi berbagai situasi tanpa rasa tertekan. Namun menghadapi tekanan merupakan  tantangan untuk dapat melewatinya. Ada  diantara kita yang setiap bertemu pada suatu kondisi tertentu, langsung merasakan kejenuhan, rasa tertekan, atau bahkan ada yang berujung pada keputusasaan dan nekat mengakhiri hidupnya (bunuh diri).   Setiap peristiwa tentu memiliki dampak psikologis yang berbeda pada setiap orang. Karena setiap orang memiliki ambang stress yang tentu berbeda. Semakin besar ambang stress yang dimiliki seseorang, maka akan semakin kuat pula orang tersebut dalam menghadapai dan menjalani berbagai situasi yang ada dalam hidupnya.   Pendidikan, perhatian lingkungan terdekat, keimanan, serta pengetahuan dan pengalaman yang didapat seseorang merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya seseorang...