Skip to main content

Posts

onetime

Bekasi = Bagian Dari Bulan

Sekapur Arang : BANYAK orang bertanya-tanya dari mana asal kata “bekasi”. Saya dan anda juga mungkin punya rasa penasaran yang sama tentang bagaimana asal muasal Kota Bekasi yang sudah kita jadikan rumah tinggal selama bertahun-tahun.  Batang Tubuh : Berbicara tentang sejarah Bekasi marilah kita awali dengan mengutif pendapat Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno). Menurut penelusuran Poerbatjaraka, kata “Bekasi “ secara filologis, berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti  “bulan” (sama dengan kata sasi, dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga berarti bagian. Jadi, secara etimologis kata Candrabhaga berarti bagian dari bulan. Entah bagaimana, perkembangan selanjutnya pelafalan kata  Candrabhaga berubah menjadi Sasibhaga dan kemudian Bhagasasi.   Pengucapan kedua kata tersebut sering disingkat menjadi Bhagasi . Pemerintah k...

Akhi... Menikahlah denganku...

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarhokatuh, Terurai syukur dari Allah atas nikmatnya menciptakan pria dan wanita sebagai pelengkap satu sama lain. Akhi... Tahukah engkau bagaimana rasa yang dimiliki seorang wanita yang telah waktunya menjadi seorang ibu. Bermimpi akhi, ia hanya bisa bermimpi. Ia ingin tinggal disebuah rumah kecil yang bahagia, penuh canda anak kecil, dan tentu saja seorang suami. Seseorang yang bisa menjaga dan menjadi imam baginya. Suami yang akan mencarikan nafkah untuknya... Tapi sekali lagi akhi...itu baru sekedar mimpi. Wanita itu kini belum memiliki rumah itu, ia bersama ratusan wanita lainnya sekarang ini sedang berjuang, menguras keringat, bekerja siang malam untuk sebuah kehidupan. Akhi... Aku ingin menikah. Tapi dengan siapa? Aku hanya bisa bermimpi dan berharap datang seseorang dari kaummu menyatakan pinangan kepadaku. Aku bukannya kesepian, bukan pula mengharap cinta yang kuharapkan. Aku hanya ingin menyempurnakan separuh dari agama i...

Perhatikan perkataan mereka

”Seorang hamba bila merasa ujub karena sesuatu perhiasan dunia, niscaya allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu “ Abu Baker ash Shiddiq “Tak ada kemenangan bersama kedurhakaan. Tak ada pujian bersama kesombongan. Tak ada kesehatan bersama kerakusan. Tak ada kemuliaan bersama adab yang bejat. Taka ada kesentosaan bersama kedengkian. Tak ada kemulian yang melebihi ketaqwaan. Musuh terbesar itu ialah yang paling tersembunyi tipu dayanya. Hikmah adalah milik orang beriman yang hilang. Yang menjijikan (kotor) itu adalah menghimpun segala aib yang buruk. Nasihat di tengah khalayak umum itu adalah suatu celaan” Ali bin Abi Thalib "Wahai anakku carilah ilmu. Jika kamu menjadi orang fakir, itulah hartamu. Tapi kalau engkau kaya ilmu, itu menjadi perhiasan dirimu” Lukmanul Hakim “Orang arif itu dermawan, karena harta baginya bukan kekayaan. Kekayaan yang sejati ialah cintanya kepada kebenaran” Ibnu sina “Kemarahan manusia bermacam-macam. Ada y...

Darul Islam dan Darul Kufur, Keduanya Istilah Syar'i

Dr. Muhammad Haekal menyatakan bahwa sesungguhnya frasa dar al-islam adalah istilah syar’i yang dipakai untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara. Frasa dar al-kufr juga merupakan istilah syar’i yang digunakan untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara yang berlawanan dengan darul islam. Begitu pula istilah dar ul kufr , dar as syirk , dan dar al harb ; semuanya adalah istilah yang maknanya sama (Muhammad Khair Haekal, Al Jihad wa al Qital , 1/660; imam asy Syafii, al Umm , IV/270-271) untuk menunjukkan realitas tertentu dari sebuah negara yang faktanya berbeda dengan fakta pertama (darul islam). Istilah dar al-islam dan dar al-kufr telah dituturkan di dalam sunnah dan atsar para sahabat. Imam al Mawardi menuturkan  sebuah riwayat dari nabi saw., bahwa beliau pernah bersabda, “Semua hal yang ada di darul islam menjadi terlarang (terpelihara), sedangkan semua hal yang ada di dalam dar as syirk telah dihalalkan.” (imam al Mawardi, al Ahkam as Sul...

Bioskop dan Film Panas, Bagaimana ?

Sejak berkembangnya dunia entertainment, khususnya per-film-an, banyak rumah-rumah produksi per-film-an berlomba-lomba membuat film yang menarik untuk mereguk keuntungan sebesar-besarnya tentunya, dengan tidak pandang apa kontennya dan siapa sasarannya. Lalu bagi ’seniman-seniman’ dunia tersebut ada ajang penghargaan semisal piala Oscar di Amerika, atau piala Citra di Indonesia. Sayangnya yang dinilai adalah seberapa besar jumlah penontonnya atau hal-hal lainnya yang justru meningkatkan gairah mereka berproduksi, apapun filmnya asalkan laku di ’pasaran’. Namun bukan hal itu yang menjadi inti masalah bagi seorang muslim tentunya, melainkan bagaimana bila film-film yang dibuat oleh mereka  ditayangkan di bioskop lalu kaum muslimin pun berbondong-bondong memasuki gedung bioskop sekedar untuk menikimatinya ? Nonton di Bioskop Memasuki gedung bioskop untuk melihat film-film yang serius dan bermanfaat (dalam pandangan syara’) itu boleh, seb...

Ayo Bayar !!! Modal Yang Dititipkan Kepada Kita

Tulisan ini mengutip sebuah tulisan Arief B. Iskandar (dalam al wa’ie no. 114 th. X, 1-28 feb’ 2010) tentang syukur. Beliau mengutip tulisan mas Syaefuddin, seorang asisten dosen FMIPA IPB, yang intinya adalah tentang bernafas. Melalui aktivitas bernafas seharusnya sudah cukup untuk menyentil kesadaran kita, bahwa kita ini sebenarnya telah diberikan nikmat dan ‘pinjaman’ yang berlimpah dari Allah Swt, atau bahkan memang sebuah kelayakan bagi kita dikatakan sebagai ‘budak’ yang harus patuh pada Pemilik-Nya, karena kita telah ‘dibeli’ oleh-Nya. Ya tentang bernafas…, bro… sis… ternyata ini bukanlah hanya sekedar sebuah pelajaran biologi !! Bagi yang belum tahu, mari kita sama-sama cari tahu. Ketahuilah bahwa manusia pada umumnya memerlukan 0,5 liter udara untuk bernafas, itu artinya dalam semenit manusia membutuhkan sekitar 20 kali tarikan nafas atau menghirup 10 liter udara. Subhanallah. Bayangkan, dalam sehari manusia membutuhkan udara bagi tubuhnya sebanyak 14.400 liter setiap ...

Hadlarah dan Madaniyah

1. Apa yang dimaksud dengan hadlarah  dan madaniyah ? Hadlarah adalah sekumpulan mafahim (ide yang dianut dan mempunyai fakta) tentang kehidupan.  Madaniyah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindera yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.  Perbedaan antara hadlarah dan madaniyah ,  Pertama, dilihat dari segi istilah saja sudah terdapat perbedaan antara Hadlarah dan Madaniyah . Kedua, Hadlarah bersifat khas, sesuai dengan pandangan hidup. Sementara madaniyah bisa bersifat khas, bisa pula bersifat umum untuk seluruh umat manusia. Contoh bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan dari hadlarah , seperti patung dan bangunan ibadah, keduanya  termasuk madaniyah yang bersifat khas, sehingga sebagian umat merasa memilikinya dan sebagian umat akan menolak atau menjauhinya. Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan oleh kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri, seperti komputer dan kendaraan, keduanya tergolong madaniyah...