Skip to main content

Posts

onetime

Ayo Bayar !!! Modal Yang Dititipkan Kepada Kita

Tulisan ini mengutip sebuah tulisan Arief B. Iskandar (dalam al wa’ie no. 114 th. X, 1-28 feb’ 2010) tentang syukur. Beliau mengutip tulisan mas Syaefuddin, seorang asisten dosen FMIPA IPB, yang intinya adalah tentang bernafas. Melalui aktivitas bernafas seharusnya sudah cukup untuk menyentil kesadaran kita, bahwa kita ini sebenarnya telah diberikan nikmat dan ‘pinjaman’ yang berlimpah dari Allah Swt, atau bahkan memang sebuah kelayakan bagi kita dikatakan sebagai ‘budak’ yang harus patuh pada Pemilik-Nya, karena kita telah ‘dibeli’ oleh-Nya. Ya tentang bernafas…, bro… sis… ternyata ini bukanlah hanya sekedar sebuah pelajaran biologi !! Bagi yang belum tahu, mari kita sama-sama cari tahu. Ketahuilah bahwa manusia pada umumnya memerlukan 0,5 liter udara untuk bernafas, itu artinya dalam semenit manusia membutuhkan sekitar 20 kali tarikan nafas atau menghirup 10 liter udara. Subhanallah. Bayangkan, dalam sehari manusia membutuhkan udara bagi tubuhnya sebanyak 14.400 liter setiap ...

Hadlarah dan Madaniyah

1. Apa yang dimaksud dengan hadlarah  dan madaniyah ? Hadlarah adalah sekumpulan mafahim (ide yang dianut dan mempunyai fakta) tentang kehidupan.  Madaniyah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindera yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.  Perbedaan antara hadlarah dan madaniyah ,  Pertama, dilihat dari segi istilah saja sudah terdapat perbedaan antara Hadlarah dan Madaniyah . Kedua, Hadlarah bersifat khas, sesuai dengan pandangan hidup. Sementara madaniyah bisa bersifat khas, bisa pula bersifat umum untuk seluruh umat manusia. Contoh bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan dari hadlarah , seperti patung dan bangunan ibadah, keduanya  termasuk madaniyah yang bersifat khas, sehingga sebagian umat merasa memilikinya dan sebagian umat akan menolak atau menjauhinya. Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang dihasilkan oleh kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri, seperti komputer dan kendaraan, keduanya tergolong madaniyah...

Tujuan Mengelola Kekayaan Alam, Kemakmuran Rakyat !

Seorang dosen pasca sarjana Universitas Paramadina, dalam orasinya saat acara Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) pada Oktober 2009 lalu di Jakarta, menjelaskan tentang bagaimana melimpahnya potensi sumber daya hutan Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa dari pendapatan hutan, bila dikelola dengan metode yang paling lestari dan sesuai dengan syariat islam, meskipun dengan hanya menebang sebanyak 5% pohon pada setiap hektarnya dari sekitar 104 juta hektar luas hutan Indonesia pertahunnya, maka akan mendapat laba bersih sekitar 2.080 triliun. Sejumlah angka yang fantastis, mengingat jumlah APBN negeri 0r4n94n3h pada tahun ini saja (2009-red), hanya berjumlah sekitar 1.000 triliun. Dan itu belum ditambah dengan pendapatan dari sumber daya alam lainnya yang ada di laut dan darat, seperti perikanan, perkebunan, atau tambang mineral dan energi. Hanya saja, entah karena masih banyaknya aparat di negeri 0r4n94n3h yan...

Pornografi, Jebakan Bagi Generasi Emas

Fakta Itu Memiliki Nama : Survei Dan Dunia Maya Indonesia yang sebetulnya negara religius dan lebih menghargai rasa malu, etika dan mengedepankan budaya timur sebagai bentuk nilai dari bangsa yang memiliki martabat dan kehormatan. Namun, dibalik itu ternyata penghuni area +62 masuk dalam kelompok 10 besar negara dengan penghuninya yang kerap mengakses berbagai situs porno di internet. Y es brother and sister,  warga indonesia (pada tahun 2008 lalu) telah ‘membuat sejarah’ dan akan ‘menjadi sejarah’ karena tercatat pada peringkat ketujuh di dunia sebagai pengakses situs porno terbesar di dunia. Indonesia pun merupakan pasar paling potensial dari industri tersebut, bahkan untuk kawasan asia. Lalu pertanyaannya apakah ini yang dicita-citakan oleh pendiri negara ini ? apakah kita mau, rela dan ridho menjadikan negeri ini terus menjadi pasarnya ?! ataukah warga +62 ingin membuat sejarah lagi, dengan menjadi yang teratas dalam mengakses situs tersebut ?! Ajaibnya, sebagian bes...

Resume Adik Mentor : Save Our Nation Agar Lebih Baik

Pada mentoring agama gabungan kali ini yang dilaksanakan pada hari minggu kemarin (15/11), bertema “ save our nation” , materi tersebut diberikan oleh kang Chandra, seorang alumnus UPI (jurusan) Sastra Jepang yang saat ini bekerja di PT. BAMA. Materi ini sangat penting terutama bagi mahasiswa yang ingin memperjuangkan martabat dan kehormatan diri, keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Mahasiswa pada dasarnya adalah generasi muda yang diharapkan menjadi penggerak utama di indonesia. Sebagai generasi penerus dan generasi yang mungkin akan membuat sejarah, mahasiswa diharapkan memiliki jiwa yang kreatif, pantang menyerah dan kritis. Seperti kata pepatah  “no action nothing happen. Action, miracle happen” . Pada intinya bila kita tidak berbuat apa-apa, tidak akan terjadi apapun, bila kita mau berbuat, maka akan terjadi kejadian yang luar biasa. Agen Perubahan, Coba Hitung Sumber Daya Yang Dimiliki Negeri Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan yang terkandung didalam d...

Berpikir untuk menjaga martabat dan kehormatan

Wahai pejuang Allah yang berjuang demi martabat dan kehormatan umat, insya Allah muliakan kalian. Ketahuilah bahwa keshahihan sebuah pergerakan ditentukan oleh afkar pemikiran gerakan itu (visi-misi atau fikrahnya).  Hal kedua masih saling terkait, yakni gerak aktivitasnya (metode atau thariqohnya). Kalau antum adalah seorang muslim, jangan coba-coba deh cari gerakan yang fikrahnya tidak berlandaskan islam (Syariat) dan thariqahnya malah justru menentang diterapkannya syariat islam.  Gerakan seperti ini tanpa disadari akan menjauhkan antum dan saudara muslim lainnya dari kepribadian islam yang unik (syababbun mutamayyizun) , sehingga mau berkompromi dengan ide-ide kuffur. Sebuah organisasi atau pergerakan membutuhkan para pelaksana atau kader yang ikhlas, yang berjuang demi martabat dan kehormatan umat, dan senantiasa berpikiran brillian. Dimana dia tidak akan pernah mau mengikuti pemimpinnya selama tidak sesuai dengan aturan-Nya, atau bahkan mereka (para kadernya), bisa ...